Logika Seduh ala KPKLampung

Pada umumnya, menyeduh kopi merupakan hal sederhana, yaitu cukup dengan menuang air panas pada bubuk kopi, selesai. Tapi bagi kami, mengulik kopi tidak cukup sampai disitu, tetapi sampai pada bagaimana hasil seduhan kopi dapat menyesuaikan citarasa yang ingin dinikmati peminumnya. Maka dalam artikel ini kami akan mencoba menjabarkan mengenai dasar-dasar menyeduh kopi yang kami sesuaikan dengan logika untuk memperoleh kesesuaian rasa hasil seduhan.

Perlu dicatat juga bahwa artikel ini dibuat hanya sebagai salah satu acuan dalam menyeduh kopi. Untuk pengembangannya silakan Anda cari-cari dari berbagai sumber lainnya. Prinsip penting dalam melakukan penyeduhan yang perlu diingat ada 6, yaitu

1.Profil panggangan biji kopi
Karakter panggangan biji ada banyak levelnya, jelasnya seperti gambar di bawah ini.

c79d57b9fd695b0afca93cce952d69a6

Pada umumnya produk kopi yang beredar secara luas di Indonesia adalah produk kopi bubuk yang disangrai mulai dari medium (city) hingga dark (vienna). Hal ini disebabkan karena kultur masyarakat yang masih meminum kopi dengan gula. Sementara perkembangannya sebagian kecil penikmat kopi, mulai meninggalkan kebiasaan menambahkan gula tersebut. Oleh karena itu umumnya untuk kopi kopi yang diminum tanpa gula profil sangrainya pada level light (city kebawah). Karena kopi yang disangrai ditingkatan light akan lebih menampilkan kekayaan rasa kopi bila dibandingkan dengan kopi yang disangrai medium atau dark.
2. Air panas untuk menyeduh
Prinsip utamanya, gunakan air yang tidak berasa dan tidak berbau. Ini penting bisa berpengaruh negatif terhadap hasil seduhan. Untuk pembahasan yang lebih lanjut, pemilihan air dengan pH tertentu juga akan sangat berpengaruh terhadap hasil seduhan.
3. Grind size atau ukuran giling bubuk kopi
4. Suhu
5. Waktu ekstraksi (waktu seduh)
6. Perbandingan antara gramasi bubuk kopi dan air yang digunakan menyeduh.

Setiap orang memiliki selera kopi yang berbeda beda sehingga perlu menentukan karakter hasil seduhan yang sesuai dengan harapan peminumnya. Di sinilah kemudian kombinasi 3 variabel seperti grind size, suhu, dan waktu ekstraksi perlu logika yang berkaitan dengan ekstraksi dalam menyeduh kopi. Pada akhirnya nanti, pemilihan metode seduh akan menyesuaikan.

Metode seduh dasar terbagi menjadi 4 kategori antara lain boiling (rebus) contohnya turkish, immersing (perendaman) seperti kopi tubruk dan french press, pourover/drip (menggunakan alat saring khusus) seperti V60 dan vietnam drip, serta yang terakhir pressuring (tekanan) mokapot, rockpresso, dan siphon.

Contohnya, jika Anda mendapati hasil seduhan yang pahit, kemungkinannya ada 3 penyebab, yaitu 1) ukuran partikel kopi yang sangat halus, 2) suhu air untuk menyeduh yang terlalu panas, atau 3) waktu ekstraksi yang terlalu lama. Mengapa demikian?

Penjelasan singkatnya adalah menyeduh kopi adalah kegiatan mengekstrak biji kopi menjadi bentuk minuman. Dengan menerapkan logika seduh dimana bila bubuk kopi digiling halus maka kecepatan ekstraksinya akan lebih cepat dibanding bubuk kopi yang digiling lebih kasar. Lalu suhu yang digunakan semakin panas suhu air maka ekstraksi kopi akan semakin cepat berlangsung, dalam pembahasannya ekstraksi kopi akan semakin cepat berlangsung pada suhu 95°c dan melambat pada suhu 70°c. Dan terakhir waktu menyeduh yang digunakan semakin lama maka ektraksi akan berlangsung lebih maksimal dibanding menyeduh kopi dengan waktu singkat.

IMG-20160214-WA0016

Pembahasan mendetail mengenai bagaimana aplikasi penentuan ukuran partikel kopi, suhu, dan waktu seduh terhadap metode seduh untuk dapat menghasilkan karakter seduhan tertentu akan coba kami ulas pada artikel selanjutnya. Karena aplikasi logika seduh ini akan lebih mudah dimengerti bila diulas bersamaan dengan praktik metode seduh dan alat yang banyak digunakan menyeduh kopi. Selamat mencoba menyeduh kopi.

Salam Hangat.